Gorontalo - (Rabu, 26.10.2011) Akibat keracunan makanan, dua orang guru meninggal dunia dan puluhan lainnya harus dirawat intensif di Rumah Sakit Dr Dunda Limboto Gorontalo. Keracunan itu diduga akibat makanan yang diberikan saat mengikuti seminar sehari pendidikan karakter guru di Gorontalo. Pihak kepolisian mengalami kesulitan menyelidiki kasus keracunan massal ini, karena sampel makanan sudah tidak ada karena kejadian sudah berlangsung tiga hari.
Hingga Selasa malam puluhan korban keracunan makanan terus berdatangan dan dirawat diruang unit gawat darurat Rumah Sakit Dr Dunda Limboto, Kabupaten Gorontalo. Sebagian besar korban adalah guru yang pada hari Minggu kemarin mengikuti seminar sehari pendidikan karakter guru di Kecamatan Bongomewe, Kabupaten Gorontalo. Mereka mengalami gejala pusing serta muntah-muntah setelah mengkonsumsi makanan yang disediakan panitia seminar. Anehnya reaksi racun itu baru dirasakan sehari setelah mengkonsumsi makanan tersebut.
Hal yang sama juga dialami Hariyati, istri Harson dan anaknya bernama Putri Rahayu yang baru berumur 6 tahun. Hingga Selasa malam, jumlah korban keracunan yang dirawat di Rumah Sakit Dr Dunda Limboto berjumlah 25 orang. Dua diantaranya meninggal dunia. Keduanya adalah Dra.Deliana Hippy, guru SMK Negeri 1 Limboto dan seorang lagi bernama Muhammad Braidi Ismail, 14 tahun siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Limboto. (Tim Liputan/Sup)
Hingga Selasa malam puluhan korban keracunan makanan terus berdatangan dan dirawat diruang unit gawat darurat Rumah Sakit Dr Dunda Limboto, Kabupaten Gorontalo. Sebagian besar korban adalah guru yang pada hari Minggu kemarin mengikuti seminar sehari pendidikan karakter guru di Kecamatan Bongomewe, Kabupaten Gorontalo. Mereka mengalami gejala pusing serta muntah-muntah setelah mengkonsumsi makanan yang disediakan panitia seminar. Anehnya reaksi racun itu baru dirasakan sehari setelah mengkonsumsi makanan tersebut.
Hal yang sama juga dialami Hariyati, istri Harson dan anaknya bernama Putri Rahayu yang baru berumur 6 tahun. Hingga Selasa malam, jumlah korban keracunan yang dirawat di Rumah Sakit Dr Dunda Limboto berjumlah 25 orang. Dua diantaranya meninggal dunia. Keduanya adalah Dra.Deliana Hippy, guru SMK Negeri 1 Limboto dan seorang lagi bernama Muhammad Braidi Ismail, 14 tahun siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Limboto. (Tim Liputan/Sup)