Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis
pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar
seperti halnya
sekolah. Perbedaanya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu
keterampilan tertentu. Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus montir, kursus memasak, menjahit,
musik
dan lain sebagainya. Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik
dapat memperoleh sertifikat atau surat keterangan. Untuk keterampilan
tertentu seperti, kursus ahli kecantikan atau penata rambut, peserta
kursus diwajibkan menempuh ujian negara. Ujian negara ini dimaksudkan
untuk mengawasi mutu kursus yang bersangkutan, sehingga pelajaran yang
diberikan memenuhi syarat dan peserta memiliki keterampilan dalam
bidangnya.
Kursus untuk anak
Aktif Bermain Membuat Anak Cerdas. Namun sesungguhnya, kegiatan
bermain dapat mencerdaskan anak. Itu sebabnya para ahli menyarankan agar
orangtua mulai mengenalkan aneka jenis permainan sejak bayi. "Anak yang
aktif secara fisik memiliki tingkat konsentrasi yang lebih baik dan hal
ini sangat mendukung prestasi akademiknya di sekolah,
creativkids" kata
Jack Kern, profesor kinesiologi dari University of Arkansas, Amerika Serikat.
Penelitian yang dilakukan para ahli di Inggris menguatkan pendapat Kern
tersebut. Diketahui bahwa anak-anak yang memiliki gaya hidup sedentari
(kurang bergerak) tidak hanya berpontensi menjadi gemuk tapi juga
memiliki kecerdasan yang rendah.
Berbagai data dan penelitian juga menyatakan 70 persen perkembangan otak
anak di 3 tahun pertama usianya bisa dioptimalkan dengan bermain.
Namun, bagaimanakah mekanisme bermain mampu mencerdaskan otak anak?
Saat lahir, otak anak belum terbentuk sempurna dan akan terus berkembang
sejalan pertumbuhan seorang anak. Permainan olahraga dan aktivitas
fisik pada bayi dan balita akan berpengaruh pada perkembangan otak
terutama dalam peningkatan kapasitas otak dalam penyimpanan informasi
dan memanggil kembali informasi yang masuk.
Selain itu, agar sel-sel otak makin berkembang dan terhubung satu sama
lain, otak perlu dirangsang dan diberi pengalaman. Permainan yang
membuat anak aktif bergerak diketahui mempercepat sambungan sel-sel otak
pada anak. Lewat permainan, otak juga makin terlatih untuk melakukan
tugas-tugas yang butuh konsentrasi.
Bukan hanya itu, permainan fisik akan meningkatkan sirkulasi sel darah merah ke seluruh tubuh. Menurut
Dr. Karen Heath dari Research Unit for Exercise Science and Sport Medicine, sel darah merah adalah pembawa oksigen dalam darah.
"Dengan meningkatnya aktivitas fisik, meningkat pula sirkulasi darah
dalam tubuh anak. Hal ini sangat penting untuk otak, terutama saat anak
mengerjakan tugas-tugas ujian yang butuh konsentrasi tinggi," katanya.
Itu sebabnya, biarkan anak bermain sepuasnya. Sesibuk apa pun, ajaklah
anak bermain dan perkenalkan ia pada variasi permainan sesuai usianya.
Yang terpenting adalah aktivitas yang dilakukan menyenangkan untuk anak
dan jangan paksa anak melakukan permainan yang tidak disukainya.