English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese

Dokter Muda Indonesia protes harus bayar ikut uji kompetensi

Dokter Muda Indonesia protes harus bayar ikut uji kompetensiMerdeka.com - Dokter Muda Indonesia menggelar aksi di depan Gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Aksi ini untuk meminta Dikti menegakkan penerapan Surat Edaran Dirjen Dikti No 88/E/DT/2013 mengenai uji kompetensi dokter
Indonesia sebagai exit exam.

Koordinator Nasional Dokter Muda Indonesia Muhammad Iqbal M Mubarok menilai penerapan surat edaran tersebut masih jauh dari ketentuannya. Karena uji kompetensi seharusnya dilakukan secara gratis. Tapi dalam penerapannya masih ada biaya yang diminta kepada calon dokter.

"Seharusnya dokter muda ini tidak dikenakan biaya untuk uji kompetensi. Karena dalam surat edaran sudah ditetapkan tidak ada bayaran. Apalagi mereka belum punya pekerjaan dan pemasukan," jelas Iqbal saat aksi, Selasa (12/2).

Iqbal mengungkapkan, biaya yang dikenakan kepada dokter muda ini cukup bervariasi, mulai dari Rp 3-6 juta per calon dokter. Perbedaan biaya ini terjadi tergantung kebijakan kampus. Padahal mereka sudah dikenakan biaya untuk ujian sebesar Rp 1 juta.

Mengenai seberapa pentingnya hasil ujian kompetensi ini, Iqbal menjelaskan, seorang dokter tidak akan dapat membuka praktik tanpa surat ini. Karena ini menjadi syarat utama.

"Padahal jika mereka gagal melakukan tes, mereka harus mengulang. Dan mereka harus bayar lagi," tegasnya.

Oleh sebab itu Dokter Muda Indonesia, mendesak kepada Dirjen Pendidikan untuk mengawasi pelaksanaan uji kompetensi. Harapannya dapat menghasilkan dokter yang berguna bagi Indonesia, bukannya menghalangi.

[bal] sumber : Merdeka.com