English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese

Fauzi Bowo Ajak Elemen Bangsa Tingkatkan Mutu Pendidikan Nasional

fauzi-bowo-ajak-elemen-bangsa-tingkatkan-mutu-pendidikan-nasional
Duta Besar Republik Indonesia, Fauzi Bowo, mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia di Jerman agar berperan aktif memajukan bangsa dan negara. Salah satunya berkontribusi dalam pengembangan pendidikan.

Menurut Fauzi
Bowo, sistem pendidikan kejuruan di Indonesia saat ini masih tertinggal dibanding dengan negara Vietnam. Karena itu, perlu sinergi antar seluruh elemen bangsa untuk meningkatkannya.

"Saat ini kita di belakang Vietnam. Saya juga memerlukan dukungan seluruh masyarakat Indonesia, karena kita semua adalah duta bangsa. Jadi mari kita saling dukung," ucap Fauzi Bowo di Berlin, Rabu (19/2) malam.

Salah satunya dengan mengadopsi sistem pendidikan di Jerman yang cukup berpengalaman dalam pendidikan "Vocasional". Pelajaran-pelajaran yang dipelajari di kelas langsung relevan dengan kebutuhan industri agar bisa memenuhi standar kompetensi tenaga kerja di dunia industri.

"Perlu kita pelajari di Jerman sinergi antara industri dan perguruan tinggi, perusahaan itu memiliki laboratorium sendiri, riset sendiri, tapi mereka (perusahaan) 'di-support' oleh tenaga-tenaga dari perguruan tinggi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Negara Bagian Hessen, Jerman, Prof. DR. Alexander Lorz mengatakan, adanya standar uji kompetensi yang terverifikasi oleh industri adalah salah satu cara memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja dengan tenaga yang harus sesuai standar industri. Dalam hal ini dunia usaha dengan pendidikan perlu bersinergi dalam program sertifikasi ini.

"Yang terpenting adalah mengajak dunia usaha untuk terlibat dalam pengembangan kurikulum dan latihan kerja (magang), yakinkan mereka (dunia industri) bahwa sistemini memberi manfaat, lalu bersama sama (industri dan pendidikan) menentukan standar yang berdaya saing. Selanjutnya perlu dikembangkan format baku dan dukungan finansial perusahaan. Perusahaan perlu melihat hal ini sebagai 'long-term investment' (investasi jangka panjang) yang akan bermanfaat terhadap efisiensi yang dapat dilakukan perusahaan dalam 'training' dan pemenuhan tenaga kerja yang sesuai standar industri," katanya. (ag/ip)
sumber : berita8.com