| Presiden Republik Indonesia | 
Jakarta --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia  (PB PGRI)  akan menyelenggarakan puncak peringatan Hari Guru Nasional  Tahun 2011 dan Hari Ulang Tahun ke-66 PGRI.  Puncak peringatan tersebut  akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, para ketua lembaga tinggi negara, dan sekitar 4.500 guru dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Presiden akan  menyerahkan tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan bidang Pendidikan  kepada gubernur dan bupati/wali kota yang berkomitmen tinggi dalam  pembangunan pendidikan,” ujar Syawal Gultom, Kepala Badan Pengembangan  Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, pada  jumpa pers di Gedung D Kemdikbud, Rabu, (23/11). Komitmen kepala daerah  itu khususnya dalam peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan guru  dan tenaga kependidikan. Presiden juga akan menyerahkan tanda kehormatan  Satya Lencana Pendidikan kepada guru, kepala sekolah, penilik,  pengawas, dan pamong berprestasi dan berdedikasi luar biasa.
Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap 25  November. Tahun ini, peringatan HGN mengambil tema “Meningkatkan Peran  Strategis Guru untuk Membangun Karakter Bangsa”, dengan subtema  “Peningkatan Kinerja Guru untuk Pendidikan Bermutu”.
Tema yang diambil ini bertujuan meningkatkan  kesadaran dan komitmen guru terhadap budaya mutu dalam mencerdaskan  kehidupan bangsa. Di samping itu, juga  agar dapat meneladani semangat dan dedikasi guru sebagai pendidik  profesional dan bermartabat bagi anak bangsa dalam meningkatkan sumber  daya manusia yang bermutu. Puncak peringatan HGN 2011 akan dilaksanakan  di Sentul International Convention Center, Bogor, pada Rabu, 30 November 2011.
Syawal  menjelaskan, salah satu upaya pemerintah  untuk meningkatkan kualifikasi guru adalah dengan menyediakan beasiswa  untuk guru yang belum menyandang gelar S1. Sementara untuk distribusi  atau pemerataan guru di daerah-daerah, salah satu hambatannya adalah  otonomi daerah.  “Pendidikan sekarang menjadi urusan otonomi daerah,  sehingga distribusi guru cukup sulit. Tapi kita tidak akan menyerah  begitu saja. Ada Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk melakukan koordinasi,” ujarnya.
Selain diselenggarakan di tingkat nasional,  peringatan HGN 2011 juga diselenggarakan di tingkat provinsi,  kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah, antara lain diisi dengan kegiatan  forum ilmiah guru, seminar peningkatan profesionalisme guru, juga pekan  olah raga dan seni guru.
Selain Syawal, hadir dalam jumpa pers tadi siang  adalah Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Suyanto; Dirjen Pendidikan  Menengah Hamid Muhammad; dan Ketua PB PGRI, Sulistyo. 
Sumber : Kemendikbud 
 
 









