SURABAYA – Menggelar Wayang Kulit dengan lakon Semar Pamong Sejati,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan  menyosialisasikan program kementerian pada 2012. “Bentuk penyampaian  kebijakan bisa melalui berbagai metode dan sarana. Salah satunya melalui  media tradisional, yakni pergelaran wayang kulit pada 10 Desember ini  di Surabaya,” kata Ibnu Hamad, Kepala Pusat Informasi dan Hubungan  Masyarakat Kemdikbud, Kamis (8/12) di Surabaya.
Wayang kulit dipilih dengan pertimbangan antara  lain karena seni ini bisa menjadi media komunikasi tradisional untuk  menyampaikan beberapa kebijakan kementerian secara persuasif. Alasan  lainnya, pergelaran wayang kulit adalah bagian dari upaya untuk  menyuburkan dan mempertahankan keberadaan kesenian tradisional. Dan,  pergelaran wayang kulit bisa dinikmati dan ditonton banyak orang dan  kalangan, sehingga harapannya upaya sosialisasi kebijakan dapat lebih  luas lagi diketahui oleh masyarakat.  
“Berangkat dari kesadaran itu, sekaligus untuk  mempertahankan budaya dan kesenian tradisional itu, kami menggelar  pertunjukan ini. Bersamaan dengan itu pula, akan diluncurkan program  SM3T, program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan  Terbelakang,”  ucap Ibnu.
Berkait dengan dipilihnya lakon Semar Pamong Sejati  , Ibnu menjelaskan, lakon ini adalah idiom yang berkait dengan tugas  dan fungsi Kemdikbud sebagai pelayan masyarakat di bidang pendidikan dan  kebudayaan. Kehadiran tokoh Semar dalam cerita ini menggambarkan satu  sosok yang mampu memberikan pencerahan dan teladan bagi semua  masyarakat. Semar menjadi pamong sejati, yang selalu melayani, mengayomi  terhadap sesama dengan sepenuh hati, tanpa pamrih yang dilandasi dengan  rela berkorban, tawakal, jujur, sabar, dan berbudi luhur.
Menurut Ibnu, beberapa program yang ingin  disosialisasikan berkait dengan kebijakan kemdikbud tahun 2012 antara  lain soal kenaikan anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) dan  distribusinya, beasiswa bidik misi, rehabilitasi gedung sekolah,  pendidikan karakter, aturan distribusi guru, dan lainnya. (*)
sumber : link 
 
 









