“Satu Ayah lebih berharga dari 100 guru disekolah” – George Herbert
Ada sebuah kisah, tentang seorang ayah  yang sudah terpisah lama dengan anaknya. Karena suatu hal, sang anak  lari dari rumah dan sang ayah mencarinya selama berbulan-bulan tanpa  hasil. Akhirnya munculah ide dari sang ayah, untuk memasang iklan di  Koran, surat kabar yang paling besar dan terkenal se Ibukota.  Bunyi  iklan tersebut: “Pato sayang, temui aku di depan kantor surat kabar ini,  jam 12 siang hari sabtu ini. Semua sudah aku ampuni, aku mengasihimu  nak”. Lalu hari yang di tunggu tiba, ternyata ada 800 orang bernama Pato  berkumpul mencari pengampunan dari seorang ayah yang sangat mengasihi.
Data dari statistic mengatakan bahwa  orang yang bertumbuh tanpa kasih sayang  seorang ayah akan tumbuh dengan  kelainan perilaku, kecenderungan bunuh diri dan menjadi criminal yang  kejam.  Sekitar 70% para penghuni penjara dengan hukuman seumur hidup  adalah orang yang bertumbuh tanpa ayah (tanpa kedekatan emosional dari  ayahnya).
Ada 2 hal penting rahasia sukses dari seorang ayah yang bisa diturunkan kepada anaknya. Apa itu?
1. Pelajaran Untuk Survival. Dari ayah kita akan belajar  mengenai pelajaran yang sangat kompleks tentang bertahan hidup. Kenapa  kompleks, sebab banyak hal yang perlu di “jaga” kestabilannya dalam  hidup. Dalam keluarga, bagaimana ayah berperan dalam keluarga,  memperlakukan ibu kita – yang kelak akan kita contoh dan duplikasi  kepada pasangan kita. Membantu membesarkan hati anak jika ada masalah –  kelak akan kita lakukan juga pada anak kita (ingat menjadi orangtua tidak ada sekolahnya, kita hanya mencontoh apa yang orang tua  kita lakukan kepada kita). Kehidupan ekonomi keluarga, bagaimana ayah  berperan dalam hal memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam hal bertahan hidup  kita akan belajar dari seorang ayah.
2. Masalah Karir. Yang satu ini adalah penting jika  kita ingin sukses secara financial dan karir, maka perbaiki hubungan  kita dengan ayah (bagi yang sudah besar) bagi kaum ayah muda,  berelasilah dengan baik dengan anak anda. Kenapa? Dari seorang ayah,  akan “diturunkan” kemampuan berkarir dan mendapatkan kemudahan dalam  karir. Ingat yang point pertama, secara mendasar kita belajar  survival dan dalam urusan bekerja seorang ayah adalah “mesin pencetak  uang”. Relasi yang baik antara ayah dan anak akan sangat membantu sang  anak untuk menuai sukses dikemudian hari saat dia memasuki dunia kerja.
Banyak klien saya yang hubungan dan  relasinya hancur dengan sang ayah sejak lama, kemudian dengan segala  kerendahan hatinya memulai hubungan yang baru dan saling memaafkan maka  rejekinya juga berubah. Disamping itu juga Doa seorang ayah untuk  anaknya bagaikan “turbo” untuk kesuksesan seorang anak. Bahkan doa yang  benar-benar dilakukan seorang ayah, mampu mengubah karir seorang anak  jauh melampaui karirnya sang ayah. Banyak kasus terjadi di dalam ruang  terapi saya, pekerjaan yang buntu hanya perlu berbaikan pada sang ayah.  Mudah bukan?
Figur seorang Ayah adalah figur yang  sangat penting dijaman sekarang ini. Karena banyak sekali anak yang  kehilangan figur seorang ayah dan mencari perhatian ayahnya dengan  melakukan apa yang kita sebut “kenakalan”.
“Kulakukan ini semua untuk keluarga”  adalah jawaban klasik yang muncul di mulut kebanyakan ayah, “saya  bekerja untuk siapa kalau bukan untuk keluarga”, tetapi yang sering  terjadi adalah keluarga menjadi korban. Maunya yang terbaik buat  keluarga tetapi keluarga jadi korbannya kelak dan dimasa tuanya terjadi  kebingungan, kenapa keluarga kok amburadul semua, “salah dimana?” Ya  tentunya anda sekalian tahu dimana letak salahnya, bukan.
Seorang manusia, akan mempunyai  kehidupan yang maksimal jika “dia diampuni dan mau mengampuni”. Ini  adalah dasarnya. Bagi anda seorang ayah, maukah anda mengampuni anak dan  minta maaf kepada anak untuk kebaikannya kelak dikehidupan masa depan?  Dan anda sendiri sebagai ayah akan menjadi ayah yang sangat maksimal  bagi keluarga dan lingkungan sekitar anda.
Para Ayah, anda sangat dirindukan dan  dibutuhkan anak-anak anda untuk bekal kehidupan di masa depannya. Jangan  habiskan seluruh energy dan waktu di tempat kerja, sehingga waktu  dirumah hanyalah sisa energy dan duduk menonton tv atau membaca koran.  Seorang anak perlu pelukan dan telinga dari ayahnya untuk mendengar,  mengerti apa yang diceritakan sang anak.
Ajarkan kebenaran tentang moral dan  sopan santun dan tentunya para ayah tidak akan menyesal kelak dalam  kehidupan dewasa sang anak akan mengamalkan didikan dari sang ayah.
“Seorang ayah mampu membantu menggerakan  perekonomian dunia dan mensejaterahkan kehidupan yang lebih layak untuk  kehidupan di BUMI ini” – Timothy Wibowo.
 
 









