English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese

Siapkan Mental Anak Ditinggal Jauh Ayah

(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)


SIAPKAN mental sebelum Anda meninggalkan si kecil untuk tugas keluar negeri atau kota. Berikan pula informasi kepadanya tentang penugasan Anda secara cepat.

Efnie Indrianie, M.Psi., staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat, mengatakan bahwa sebelum menyiapkan mental anak, sebaiknya siapkan terlebih dulu mental Moms and Dads karena anak bisa terkena imbasnya bila salah satu orangtuanya belum siap.

Kemudian, baru informasikan kepada anak tentang kepergian salah satu orangtua karena tugas belajar atau tugas kerja dari kantor. Lebih baik utarakan maksud Moms or Dads dalam suasana yang rileks dan nyaman.

Jangan lupa ajak si kecil untuk mengantar Moms or Dads sampai ke bandara atau stasiun. Sehingga dia akan berpikir, memang benar Moms or Dads-nya pergi jauh dan untuk jangka waktu yang lama. Cara ini juga akan mempermudah bagi anak untuk melepas ‘kepergian’ orangtuanya yang bersifat sementara.

Jika salah satu orangtua mengalami stres, ada baiknya atur emosi atau lakukan stress managing sendiri atau jika dibutuhkan dengan menggunakan jasa ahli atau psikolog. Karena anak dalam proses mengindentifikasi, mengobserve dan melihat orangtua, jika ia melihat figur yang kuat maka dia akan kuat. Begitu pula sebaliknya.

Jaga kegiatan sehari-hari agar tetap sama. Lakukan kegiatan yang fun seperti outing saat weekend dan komunikasi yang intens serta ajak anak cerita pada Dads or Moms-nya tentang apa pun yang terjadi disetiap harinya.

Tetap Jaga Komunikasi

Tak hanya dengan pasangan, komunikasi dengan buah hati juga harus terjalin dengan baik. Komunikasi sangat penting untuk dilakukan. Beragam cara bisa Moms or Dads gunakan untuk membangun komunikasi dengan si kecil dari jarak jauh. Misal, melalui telepon, email dan berkirim foto, chatting, skype atau video call.

Hal ini sangatlah penting karena anak melihat secara visual apa yang terlihat di depan matanya (seperti video call atau skype) sehingga ia tidak merasa kehilangan salah satu orangtuanya. Memang kocek yang harus dikeluarkan sedikit berlebih jika hanya menggunakan telepon atau email.

Tapi untuk mempertahankan komunikasi yang baik, tak ada salahnya, bukan? Selain itu, dengan menggunakan fasilitas-fasilitas komunikasi yang juga menampilkan visual, akan lebih mengobati rindu si kecil terhadap orangtuanya. Anda pun tetap dapat memantau pertumbuhannya. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)